DISKURSUS DISABILITAS DALAM AL-QUR’AN: Tafsir, Paradigma, dan Praktik di Lembaga Pendidikan

Pages

DISKURSUS DISABILITAS DALAM AL-QUR’AN: Tafsir, Paradigma, dan Praktik di Lembaga Pendidikan

            Penulis : Dr. Moch. Taufiq Ridho, M.Pd
            Editor : Najwaa Mu’minah, M.Phil
            Tata Letak : Shofa
            Penata Sampul: Shofa
            
            Cetakan: Pertama, Januari 2023
            Tebal: Tebal: x + 210 hlm; 15,5 x 23 cm
            p-ISBN: 978-623-8008-25-4
            e-ISBN: 978-623-8008-26-1

Kawan-kawan penyandang disabilitas sering bertanya, mengapa di dalam Al-Qur'an menggunakankondisi disabilitas yang dialami sebagian manusia sebagai padanan untuk orang-orang yang tidak beriman. Buta, bisu, tuli -- seolah menjadi gambaran buruk, setara kekafiran . Perlu penafsiran yang meyakinkan agar pemahaman atas teks itu justru memberi penguatan kepada penyandang disabilitas. Kajian ilmiah mengenai hal ini belum banyak dilakukan. Buku ini menjadi salah satu cara menjawab atas pertanyaan-pertanyaan menyangkut "posisi" disabilitas dalam Al-Qur'an. 
Drs. KH. M. Imam Aziz (Pendiri LKiS dan Stafsus Wapres RI)


Kehadiran buku DISKURSUS DISABILITAS DALAM AL-QUR’AN: Tafsir, Paradigma, dan Praktik di Lembaga Pendidikan ini dapat menambah referensi bacaan terkait disabilitas yang selama ini masih sangat terbatas. Buku yang ditulis oleh Sdr. Moch. Taufiq Ridho ini menarik untuk dibaca karena mengulas bagaimana al Quran memposisikan penyandang disabilitas. Selama ini ayat – ayat al Quran tentang disabilitas seringkali dimaknai secara fatalistic yang memandang disabilitas sebagai ujian atau bahkan hukuman. Buku ini menyajikan tafsir progresif atas Surat Abasa ayat 1-4 yang dilakukan oleh teman – teman disabilitas di YAKETUNIS Yogyakarta. Dengan tafsiran tersebut ayat al Quran dapat menjadi lebih hidup dan menjadi inspirasi gerakan teman – teman disabilitas dalam memperjuangkan kesetaraan hak bagi teman – teman disabilitas dan terwujudnya tatanan masyarakat inklusif.
Dr. Bahrul Fuad, MA  (Komisioner Komnas Perempuan dan aktivis gerakan disabilitas)






Tidak ada komentar :

Posting Komentar